RingtimesBanyuwangi; Zona Jakarta; Kabar Besuki; Mantra Sukabumi; Lensa Purbalingga; Zona Banten; Lihat Semua ; News. Bandung Raya; Jadwal dan Harga Tiket Film Ranah 3 Warna di Bioskop XXI dan CGV Padang untuk Penayangan Kamis, 30 Juni 2022 /Instagram @ Harga Terbaru iPhone 11 iPhone 12 iPhone 13 Series
BANYUWANGI– Praktik prostitusi online semakin marak di Banyuwangi. Sejumlah hotel jadi tempat mangkal pelaku prostitusi. Tak sedikit
Remaja15 Tahun Dipaksa Jadi PSK di Banyuwangi, 3 Pelaku Ditangkap Senin, 24 September 2018 - 16:41:00 WIB (15), untuk menjadi PSK di lokalisasi Padang Bulan, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jatim. Polri Bongkar Jaringan Perdagangan Orang ke Saudi, Korban 910 Orang
BeritacenterCOM - Tiga pelaku perdagangan orang atau trafficking berhasil diamankan pihak kepolisian Polsek Kabat Banyuwangi. Dalam kasus tersebut, ketiga pelaku memaksa korbannya yang masih remaja untuk melayani laki-laki hidung belang. Ketiga pelaku mempunyai peran yang berbeda-beda, yaitu Syaiful Bahri, warga Desa Rogojampi, Niwati, pemilik kamar di tempat
SENTRALONEID | BANYUWANGI - Di bulan Suci Ramadhan Sertu Sukirno Babinsa Wonosobo Koramil 0825/08 Kodim 0825/Banyuwangi bersama Bhabinkamtibmas. Loading BREAKING NEWS: 28 Mei 2022 / 12:03:37 : Peringati HUT Bhayangkara ke 76, TNI-Polri dan Kemenkes Gelar Baksos Kesehatan. 28 Mei 2022 / 09:32:40
BadanPusat Statistik Kabupaten Banyuwangi (Statistics Of Banyuwangi) Jl. KH. Agus Salim No 87 Banyuwangi, Jawa Timur, Telp (62-333) 421774, Email : bps3510@bps.go.id. Untuk tampilan terbaik Anda dapat gunakan berbagai jenis browser kecuali IE, Mozilla Firefox 3-, and Safari 3.2- dengan lebar minimum browser beresolusi 275 pixel.
. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak daripada penutupan Lokalisasi Padang Bulan, Turian, Gempol Porong, Bomo Waluyo, Padang Pasir dan LCM yang begitu terkenal di Kabupaten Banyuwangi. Bahkan praktik prostitusi di Lokalisasi tersebut merupakan 6 lokalisasi dengan jumlah penghuni yang paling banyak dari 11 lokalisasi yang berada di Kabupaten yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan pendekatan diskritif dengan Teknik analisis kualitatif untuk menggambarkan deskripsi dampak multiplier effect praktik Eks Lokalisasi Padang Bulan, Turian, Gempol Porong, Bomo Waluyo, Padang Pasir dan LCM terhadap kehidupan masyarakat daerah sekitarnya. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik indepth interview wawancara mendalam, sehingga data yang dihasilkan berbentuk uraian panjang tentang realitas sosial yang dari penelitian ini bahwa dengan ditutupnya 11 lokalisasi tersebut maka berdampak pada bidang usaha ,kegiatan ekonomi dan pendapatan usaha masyarakat di sekitar lokalisasi mengalami penurunan To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the Diah PramestiwariRetno Sunu AstutiBudi Puspo PriyadiPemerintah menargetkan Indonesia bebas lokalisasi Prostitusi pada tahun 2019. Banyak penelitian menemukan bahwa menutup lokalisasi tidak menyelesaikan permasalahan prostitusi tetapi justru menciptakan permasalahan baru. Pemerintah Kota Semarang pada Tahun 2018 mengeluarkan statement ke media massa mengenai penutupan Lokalisasi SK yang akan ditutup pada Desember Tahun 2018. Tahapan rencana pelaksanaan penutupan telah disusun, struktur tim pelaksanaan penutupan pun telah terbentuk namun hingga sekarang penutupan tersebut urung dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses kebijakan penutupan SK. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, observasi dan penelusuran studi pustaka. Informan penelitian ditentukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan penutupan lokalisasi SK tidak bisa dilaksanakan tepat waktu karena adanya hambatan-hambatan dari internal maupun eksternal birokrasi. Interprestasi subjektif dari Dinas Sosial dan Bappeda Kota Semarang tidak bergerak pada satu tujuan yang sama. Partisipatif dan responsivitas kelompok sasaran kebijakan rendah karena menolak kebijakan. The government freed Indonesia to free Prostitution in 2019. Many studies have found that closing localization does not resolve the debate. Semarang City Government in 2018 stated to the mass media about the closure of the Localization of the Decree, which will be closed in December 2018. This study discusses to analyze the decision process of the Decree. This research uses descriptive qualitative method through in-depth interviews, observation and literature study search. The research sample was purposive sampling. The results showed the closure of the SK localization policy could not be carried out on time because it had to do with internal and external bureaucratic obstacles. Subjective interpretation of the Semarang City Social and Bappeda Office does not move in the same direction. The participation and responsiveness of policy targets are low because policies Effect Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah Melalui Industri Kerajinan Anyaman Pandan diHidayat ChotimahChusnulChotimah, Hidayat Chusnul. 2012. Multiplier Effect Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah Melalui Industri Kerajinan Anyaman Pandan di Kabupaten Kebumen. Depok Universitas Indonesia..Komisi PenaggulanganAids NasionalKomisi Penaggulangan AIDS Nasional, 2010, Pedoman Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual, Jakarta. eJournal Administrative Reform, Volume 2, Nomor 1, 2014 1199-1212, Analsis Kebijakan Penutupan Lokalisasi Prostitusi Km 17 Di Balikpapan oleh Janif Zulfiqar, Nur Fitriah, Enos Paselle Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol. 6 Desember 2009, Menguak Wts Wanita Tuna Susila Antara Peran Positif Terbaikan Dan Termarginalkan Dalam Bentuk Pembelaannya Tahun 1970-2009, Miskawi
Sekilas tentang Lokalisasi Banyuwangi dalam Sejarah Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang memiliki lokalisasi terbanyak di Jatim setelah Surabaya. Sedikitnya ada 17 lokalisasi dengan 650-an PSK. Menurut Widodo dkk 2010, lokalisasi di Banyuwangi yakni Padang Bulan di Singojuruh, juga terdapat lokalisasi Pakem Kertosari Banyuwangi, LCM di Ketapang, Warung Panjang Ketapang, Klopoan Genteng, Buk Marpuk Wongsorejo, lokalisasi Padang Pasir dan lokalisasi Blibis Kecamatan Rogojampi, serta lokalisasi Wonosobo di Kecamatan Srono, Terminal Jajag, sepanjang Jalan Raya Genteng, Bambu Ria Cungking, sebelah Alun-alun Gesibu Blambangan dekat Hotel WB milik Pemkab, Pesanggaran, dan masih banyak lagi tempat lainnya. Lokalisasi terbesar adalah Padang Bulan di Kecamatan Singojuruh. Menurut Miskawi 2010 Sejarah lokalisasi Padang Bulan dirintis dari tahun 1970-an yang dikemas warung-warung kopi, sebagai usaha di sektor informal dengan harapan agar ekonomi keluarganya bisa lebih baik. Keberadaan WTS sampai pada tahun 1974 masih belum terlokalisir dan jumlahnya semakin bertambah. Oleh karena itu, Pemerintah yang dimotori oleh Pemerintah desa setempat melembagakan pelacuran pada tahun 1984, Secara resmi keberadaan Lokalisasi tidak disertai dengan SK Bupati, tetapi bukti adanya penyuluhan, sosialisasi HIV dan klinik sebagai bukti kongkrit bahwa pemerintah Banyuwangi ”melegalkan”. Pembangunan wisma WTS mulai pada tahun 1992, tetapi baru beroperasi secara penuh pada tahun 1994 sampai dengan sejarah, Banyuwangi terkenal sebagai pemasok para perempuan untuk dijadikan selir di beberapa kerajaan. Koentjoro mengkaitkan hal itu sebagai cikal-bakal tumbuhnya lokalisasi di Indonesia. Koentjoro 19893 mengidentifikasi 11 kabupaten di Jawa yang dalam sejarah terkenal sebagai pemasok perempuan untuk kerajaan; dan sampai sekarang daerah tersebut masih terkenal sebagai sumber wanita pelacur untuk daerah kota. Daerah-daerah tersebut adalah Kabupaten Indramayu, Karawang, dan Kuningan di Jawa Barat; Pati, Jepara, Grobogan dan Wonogiri di Jawa Tengah; serta Blitar, Malang, Banyuwangi dan Lamongan di Jawa industri seks yang lebih terorganisasi berkembang pesat pada periode penjajahan Belanda Hull; 19973. Kondisi tersebut terlihat dengan adanya sistem perbudakan tradisional dan perseliran yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan seks masyarakat Eropa. Umumnya, aktivitas ini berkembang di daerah-daerah sekitar pelabuhan di Nusantara. Pemuasan seks untuk para serdadu, pedagang, dan para utusan menjadi isu utama dalam pembentukan budaya asing yang masuk ke aktivitas Pelabuhan Boom, Banyuwangi, ramai sekitar abad 18-20, lokalisasi bisa dijumpai di depan jalan masuk pelabuhan itu, yakni di depan Bioskop Irama. Lokalisasi Pakem di Kelurahan Kertosari muncul setelah Tanjung Pakem atau Bong Pakem dijadikan benteng oleh Belanda. Saat ini, lokalisasi LCM dan warung remang-remang juga tumbuh subur seiring aktivitas pelayaran di Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Tanjung Wangi. Ika Ningtyas. Catatan singkat ini saya buat setelah meliput unjuk rasa ribuan PSK an mucikari yang menentang penutupan lokalisasi yang dilakukan Pemprov Jatim dan Pemkab Banyuwangi, Rabu 20 Maret 2013.Sumber1. Sumber Foto
BANYUWANGI, - Temuan Yayasan Paramitra Malang menunjukkan banyak Pekerja Seksual Komersial PSK yang menyerbu Kota Malang. PSK tersebut bekas dari beberapa kawasan lokalisasi yang sebelumnya telah ditutup seperti Surabaya, Tulungagung dan Marsikan, fasilitator advokasi Yayasan Paramitra Malang, dikhawatirkan para PSK akan terus berpindah dan berputar-putar dari lokalisasi satu ke lokalisasi lain di Jawa Timur. Selain itu migrasi PSK menyulitkan pendamping atau konselor mengontrol penyebaran HIV/AIDS. Penyakit yang belum ditemukan obatnya ini akan menyebar tak terkendali dan mengancam kelompok berisiko yakni pengguna jasa PSK.“Meski sejumlah lokalisasi mewajibkan pelanggan menggunakan kondom, tapi mereka sulit mengontrol secara langsung,” kata Marsikan. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat dikonfirmasi secara terpisah oleh mengaku akan mengevaluasi hasil temuan itu."Sah-sah saja hasil temuan itu. Ini kan masa transisi, saya kira biasa saja. Kan seperti efek ban kempes, di pompa di sini maka akan melembung di bagian lain. Tapi sekarang saatnya kempes bareng-bareng. Selain itu belum tentu kan mereka asli sini, mungkin saja ngaku-ngaku asal Banyuwangi," jelasnya. Bupati Anas mengaku menerima surat agar lokalisasi jangan ditutup tahun ini. Mereka meminta agar pennutupan dilakukan tahun depan. Alasannya, karena masih ada anak yang bersekolah, atau juga kredit sepeda motor yang belum lunas."Tapi enggak mungkin nunggu seperti ini terus, ada alternatif-aternatif jalan keluar lainnya. Intinya, kami tetap akan berkomitmen untuk menutup semua lokalisasi yang ada di Banyuwangi, termasuk lokalisasi terbesar di Banyuwangi yaitu Padang Bulan di tahun 2014 ini. Anggaran yang sudah disiapkan untuk menutup Padang bulan ada 1,3 miliar," tegas Anas. Bupati Anas menambahkan, penutupan lokalisasi di Banyuwangi telah melakukan dialog yang panjang, mencapai tiga tahun. Pemda pun mengklaim telah menutup 10 dari 12 lokalisasi di Banyuwangi, setelah sebelumnya pemerintah pusat mengelontorkan modal usaha hampir Rp 2 miliar kepada 250 perempuan yang bersedia meninggalkan profesinya sebagai PSK. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penulisan ini berfokus pada evaluasi kebijakan pemerintah yang ditetapkan dalamPeraturan Bupati Banyuwangi Nomor 88 Tahun 2011. Kebijakan ini digunakan sebagai dasarimplementasi penutupan lokalisasi prostitusi pada dua belas lokalisasi prostitusi yang ada diwilayah Kabupaten Banyuwangi. Dari sisi output implementasi kebijakan dapat dinyatakanrelatif baik, karena mampu menutup dua belas lokalisasi prostitusi yang ada. Pada penutupanlokalisasi prostitusi Padang Bulan yang sudah dilakukan, nampaknya tidak berhasilmenghilangkan kegiatan prostitusi didalamnya, meskipun secara faktual mengalamipenurunan secara drastis dari sisi pengunjung, jumlah pekerja seks komersial danmucikarinya. Kegiatan prostitusi ini disebabkan oleh faktor sosial ekonomi. Mucikari yangmasih bertahan di lokalisasi prostitusi Padang Bulan adalah mucikari yang berstatus pemiliktanah beserta rumah/bangunan. Penutupan lokalisasi prostitusi memberikan dampak positifdan negatif dari sisi ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan hasil evaluasi kebijakan serta dampak penutupan lokalisasi prostitusiPadang Bulan dari tahun 2014 sampai tahun 2016. Tipe penelitian ini adalah penelitiankualitatif dengan jenis deskriptif. Sasaran penelitiannya adalah pada lokalisasi prostitusiPadang Bulan di Desa Benelan Kidul Kecamatan Singojuruh. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this Kebijakan PublikLeo AgustinoAgustino, Leo. 2014. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung Agus dan Dyah Ratih SulistyastutiPurwantoPurwanto, Irwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2012. Implementasi Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta Gava Umum Bahasa IndonesiaWjs PoerwardarmintaPoerwardarminta, WJS. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta PN Balai Publik Teori dan Proses. Yogyakarta Media Pressindo Peraturan Perundang-undanganBudi WinarnoWinarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta Media Pressindo Peraturan Perundang-undanganNomor 88 Tahun 2011 tentang pencegahan dan penanggulangan penyebarluasan Pekerja Seks Komersial PSK di kabupaten BanyuwangiPeraturan BupatiPeraturan Bupati Banyuwangi Nomor 88 Tahun 2011 tentang pencegahan dan penanggulangan penyebarluasan Pekerja Seks Komersial PSK di kabupaten Analisis kebijakan PublikWilliam N DunnDunn, William N. 2003. Pengantar Analisis kebijakan Publik. Yogyakarta UGM Press Mustopadidjaja. 2002. Manajemen Proses Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi Kinerja. Jakarta LAN.
AbstractAbstract Family and community are determining factors of children personality. In family, children are introduced to a wide range of values and norms. The family is the first place of socialization for children, and then the second socialization is the community. If the children should ideally live in conducive neighborhood to support their growth, the case of children who live in prostitution environment is in opposition. Many children in the school who still live in are cared in prostitution environment “Padang Bulan” Banyuwangi. They grow up in an environment whose surroundings are focused on pornography. Their parents’ profession as pimps and their house in the prostitution environment make the children live in the prostitution environment. This research aimed to determine, describe and analyze the patterns of child care applied by parents to their children. The research used qualitative approach, and the informants were selected by purposive sampling involving pimps as the research subjects who had children and lived in the prostitution. There were three kinds of values instilled by parents to their children value of morality, religious value and value of virtue in selecting friendship neighborhood. infoeu-repo/semantics/articleinfoeu-repo/semantics/publishedVersionSimilar works
lokalisasi padang bulan banyuwangi