Kasus1. Coach: guru, coachee: murid, 1 pengamat. Anda memperhatikan seorang murid yang tidak mau bekerja sama dengan teman-temannya. Dia selalu memiliki alasan, seperti tidak cocok dengan teman-temannya atau dengan alasan lain. Dia memilih bekerja sendiri dan mengumpulkan tugasnya sendiri. Hasil yang dikumpulkan secara mandiri itu selalu bagus. Danishmengajak Arman, Iqbal, Danu, Sofyan, dan Rayes untuk bergabung menjadi satu kelompok. Namun Sofyan marah dan tidak mau jika Rayes ikut bergabung dengan alasan dia anak baru.Sikap yang sebaiknya diambil Danish sesuai ilustrasi tersebut adalah . a. menasehati Sofyan supaya tidak berbuat seperti itu JikaAnda bergabung dengan klub, grup musik, tempat ibadah, atau kelompok lainnya yang sepertinya juga disukainya, ambillah kesempatan ini untuk memberinya nomor atau alamat surel Anda lalu ajak dia untuk bergabung. Metode 3 Menjaga Pertemanan 1 Tunjukkan kesetiaan Anda kepada teman. Anda mungkin pernah mendengar istilah "teman musiman". Halini tentu membuat mahasiswa jadi kurang bersosialisasi, hanya berteman dengan teman sekelasnya dan sulit untuk membangun relasi dengan orang-orang sekitar. Kita mendapatkan ilmu juga tidak hanya melalui pelajaran yang disampaikan di kelas, banyak ilmu-ilmu lainnya yang bisa kita dapatkan dari bersosialisasi dengan sekitar. Sebagaiorang yang pernah melakukan kaderisasi saya juga pernah menghadapi banyak mahasiswa yang menolak ajakan untuk bergabung. Kalimat persuasi lebih sering digunakan dalam bahasa promosi iklan slogan himbauan dan juga kalimat ajakan lainnya. Memilih caption media sosial menjadi hal yang penting di era modern ini. . Bekerja itu sulit, tapi lebih sulit lagi kalau jadi pengangguran enggak, sih? Apalagi kalau yang menganggur adalah teman dekat, tentu keinginan membantu bertambah besar. Simak cara bantu teman yang masih belum dapat kerja di bawah ini, yuk!Sebenarnya, membantu teman mendapat kerja tidak hanya bermanfaat untuknya, tapi juga buat Beautynesian jika saja ada keinginan untuk resign dan mendapatkan pekerjaan baru. Ini cara yang bisa Beautynesian lakukan! Berikan rekomendasi Image credit Memberikan rekomendasi adalah hal termudah dalam cara bantu teman yang masih belum dapat kerja. Beautynesian bisa memberikan rekomendasi, berisi keahlian, kemampuan, dan pengalaman yang dimiliki oleh teman. Rekomendasi ini bisa di platform pencairan kerja, seperti misalnya LinkedIn. Bisa juga menyarankan teman untuk minta rekomendasi dari atasan tempat ia bekerja perluas jaringan Image credit Jika kebetulan Beautynesian bergabung dengan beberapa perkumpulan atau organisasi, bisa ajak teman yang sedang dalam posisi pengangguran ini. Tujuannya, untuk memperluas jaringan yang ia miliki, dan mendapat tawaran pekerjaan baru. Siapa tahu, di organisasi yang Beautynesian ikuti juga ada teman lain yang mencari karyawan baru dengan kualifikasi sesuai dengan teman yang mencari kerja. Di sisi lain, cara bantu teman yang masih belum dapat kerja ini bisa menambah insight dan informasi-informasi baru seputar dunia kerja. Jadi, jangan ragu untuk meluangkan waktu mengajak teman Beautynesian untuk nongkrong, ngobrol, dan bertemu dengan teman-teman lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantumu ya, Beautynesian! ebn/ebn Mungkin kamu sudah sering banget mendengar masukan atau nasehat, bahwa networking—atau punya banyak teman/kenalan—ada banyak keuntungannya. Masalahnya, networking atau cari banyak teman, tuh, nggak gampang dilakukan, kalau kamu seorang introvert. Benar nggak? Sementara kalau rasa “malas bergaul” atau “malas basa-basi” diturutin terus, kapan kamu bisa punya network atau SquadGoals yang oke? Gimanapun juga, teman adalah unsur penting dalam hidup. Bukan hanya sebagai “networking” yang akan mempermulus perkuliahan atau karier kamu, lho! Tetapi juga sebagai tempat berbagi suka-duka dan teman ketawa-ketawa. Pokoknya rugi banget, deh, kalau kamu nggak punya support system yang solid. Nah, buat kamu para introvert—seperti saya, lho—berikut adalah hal-hal sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menjalin pertemanan. 1. Ikut nongkrong dengan teman-temannya temanmu Kalau kamu nggak nyaman untuk terjun ke “kelompok pergaulan” baru sendiran, paling enak kalau bisa “nebeng” teman. Ikutlah dengan teman yang sudah akrab dengan kamu, dan kenalanlah dengan teman-temannya. Ikutan aja nongkrong bareng. Syukur-syukur kamu cocok, dan akhirnya bisa terus berteman dengan mereka. 2. Cari komunitas baru Tulis lima tempat dimana kira-kira kamu bisa ketemu dengan orang-orang baru yang punya minat yang sama denganmu, trus hadirilah dengan rutin. Misalnya, komunitas lari pagi kalau kamu suka olahraga lagi, tim futsal kampus, UKM, komunitas di forum internet, klub sinema, klub buku, dan sebagainya. Saya sendiri punya beberapa sahabat, dan kami ketemu di dunia blog, karena kami semua sama-sama suka nge-blog. Kita akhirnya nge-geng selama 4-5 tahun, sampai sekarang. 3. Jangan “judes” Kalau kamu sudah bergabung ke sebuah komunitas atau lingkungan baru, usahakan untuk bersikap ramah dan terbuka, ya. Kalau ada yang senyum sama kamu, senyum balik. Kalau ada yang nanya-nanya sama kamu, jawab sebaiknya. Memang, nggak semua orang berniat balik. Kalau kamu cewek, mungkin ada aja cowok yang senyum-senyum ke kamu karena pengen ngegodain. Tapi nggak semua orang begitu, kok. Ada aja orang-orang bersikap baik karena memang ingin mengenalmu. 4. Belajar untuk “tahan” basa-basi Saya tahu, sih, biasanya orang introvert nggak tahan terlalu lama atau terlalu sering ngobrol basa-basi. Tapi yang namanya memulai pertemanan, pasti harus dimulai dari ngobrol-ngobrol kecil dulu. 5. Kalau grogi, nggak usah banyak bicara. Banyak mendengar aja! Kalau baru kenalan dengan seseorang, seorang introvert agak susah untuk banyak bicara. Bisa bikin nerfes! Namun supaya pembicarannya nggak “mati”, coba aja sering-sering bertanya kepada lawan bicara kamu, khususnya tentang diri dan minatnya. Misalnya, kalau kamu lihat dia pakai baju bola tim tertentu, “Suka bola, ya? Nonton pertandingan xxx nggak minggu lalu? Gimana tuh, menurut lo?” Trus, tanya-tanya juga, deh, tentang tim favorit mereka. Makanya wawasan umum kamu juga harus luas, ya. Tujuannya adalah supaya kamu nggak perlu banyak bicara tentang diri kamu sendiri. Cukup jadi pendengar yang baik aja. 6. Jangan memaksakan diri Siapa bilang, bergaul itu harus berjam-jam? Nggak, lah. Kamu boleh banget nongkrong di suatu komunitas atau event selama 1-2 jam aja. Kalau merasa sudah cukup, silahkan pulang. Jangan maksain diri tersiksa demi, misalnya, nungguin teman. Bersosialisasi itu nggak selalu gampang untuk orang introvert. Prinsipnya, lakukan selama dan sebisa kamu aja, namun dengan rutin. 7. Aktiflah berinteraksi secara online God bless internet! Bagi seorang introvert, fasilitas internet memang perlu disyukuri banget, deh. Soalnya, berbicara dengan orang secara langsung bisa terasa mengintimidasi, makanya chat group atau media sosial bisa jadi andalan kamu untuk “bersosialisasi”. Maka walaupun aslinya kamu jarang keluar, coba mantapkan, deh, kehadiran online kamu. Aktiflah di chat group dan media sosial, jadilah kepribadian yang hangat dan seru di sana, asalkan jangan jadi gengges, ya. 8. Cobalah untuk open-minded Saya paham, orang introvert biasanya observant banget. Suka mengamati berbagai hal dan beragam orang, trus diam-diam komentar dalam hati, hihihi. Tapi coba, deh, untuk nggak terlalu judgmental terhadap orang lain. Kamu nggak tahu, lho, apa yang sedang dialami orang-orang tersebut. Kalau kamu ingin memperluas pergaulan, penting untuk punya pemikiran terbuka alias open-mind. 9. Sabar, sob! Pertemanan nggak bisa tercipta dengan instan, lho. Jadi jangan, ya, stress kalau kamu merasa lingkungan pergaulan belum meluas juga. Jangan lupa, hubungan pertemanan yang solid perlu waktu untuk terbentuk. Kamu juga nggak bisa memaksakan diri sendiri punya teman, kalau kamu nggak tulus dan benar-benar klop dengan orang-orangnya. Intinya, kalau kamu nggak sreg dengan kenalan-kenalan baru kamu, jangan dipaksakan jadi sahabat. 10. Jaga pertemanan lama Yang paling penting, kalau sudah punya teman baru, teman lama jangan dilupakan, ya! sumber gambar Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kompasiana memfasilitasi dan menjembatani terbentuknya banyak komunitas. Ini sangat menggembirakan, meski saya baru bergabung dengan komunitas yang anggotanya sesama kompasianer dan lebih mengedepankan silaturahmi. Saya belum bergabung dengan komunitas dengan hobi menulis yang spesifik atau komunitas dengan kesamaan hobi menulis cerpen, misalnya. Sebenarnya saya sempat ngobrol sedikit dengan Mbak Sri Rohmatiah Jalil via WA untuk mengadakan silaturahmi bersama kompasianer Madiun. Wisata kuliner di Madiun dokpri Arahnya mungkin membentuk komunitas kompasianer Madiun. Tapi kami kesulitan mendata kompasianer yang tinggal di Madiun selain Saya dan Mbak Sri. Kalaupun ada, mungkin hanya sekitar 5 orang termasuk saya dan Mbak Sri yang saat ini masih menunaikan ibadah haji bersama suaminya. Sayangnya, bahkan bertemu berdua saja dengan Mbak Sri, sampai saat ini belum terlaksana. Maklum kami sibuk dengan aktifitas masing-masing. Pernah pas saya longgar, berniat main ke rumah Mbak Sri, ternyata Mbak Sri sedang di Surabaya, menengok putrinya yang kuliah dan kost di sana. Sebaliknya, saat Mbak Sri longgar mengajak ketemuan, saya justru sedang mudik di Purworejo. 1 2 3 4 Lihat Hobby Selengkapnya Memulai bisnis memang bisa dilakukan sendiri. Namun, untuk membuat bisnis tersebut makin berkembang, kamu pasti butuh banyak orang buat membantumu. Entah sebagai karyawan maupun mitra. Ketika bisnismu belum cukup terkenal, kamu perlu merekrut orang-orang di sekitarmu. Caranya ialah dengan menawari mereka untuk bergabung ke bisnismu. Namun, sekalipun kamu tengah butuh orang untuk membantumu, jangan sampai kamu tak memperhatikan kelima hal penting ini, ya! Langsung aja simak ulasan hal-hal yang perlu kamu perhatikan saat ajak teman gabung ke bisnismu berikut ini, yuk!1. Kamu paham apa yang kamu butuhkan darinya ilustrasi mengajak teman berbisnis NilovSetiap orang memiliki sesuatu yang berbeda untuk bisnismu atau malah tak punya apa-apa yang relevan dengan kebutuhanmu. Jadi, kamu harus terlebih dahulu mengenali apa yang diperlukan untuk mengembangkan kamu membutuhkan tambahan modal? Jika iya, carilah orang yang kira-kira mampu menyuntikkan dananya ke bisnismu. Ataukah kamu membutuhkan orang dengan kompetensi atau kualitas diri tertentu?Dengan mengenali kebutuhan dari bisnismu, kamu akan menemukan orang yang tepat. Sebaliknya, kalau kamu asal menawari orang yang kebetulan ada di dekatmu, padahal ia tak punya sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu, keberadaannya justru dapat menjadi penghambat Dia tidak punya kepentingan dengan kompetitor bisnismuilustrasi pembicaraan serius LilyPersaingan bisnis kerap kali sangat keras. Kamu butuh orang dengan loyalitas tinggi. Berlagak membajak karyawan atau mitra kompetitor barangkali bukan gagasan terbaik mengingat kamu tidak tahu kepentingannya ada kamu memberinya berbagai iming-iming, bisa saja dia malah menjadi mata-mata untuk kompetitormu. Atau, dia tipe orang yang loyalitasnya tergantung pada siapa yang mau membayarnya lebih imbalan yang kamu berikan padanya kurang serupiah saja dari kompetitor, dia sudah berpaling darimu. Orang yang sangat oportunis seperti ini akan membahayakan rahasia bisnismu. Baca Juga 5 Cara Menyikapi Teman yang Baru Buka Bisnis, Beri Dukungan! 3. Dia paham bahwa bisnis tak selalu untung ilustrasi mengajak teman berbisnis GrabowskaMemberinya gambaran yang sebenar-benarnya perihal bisnismu menjadi langkah awal yang baik. Jangan menjanjikannya hal-hal yang manis saja seperti keuntungan tentu membuatnya tertarik. Namun, kenyataannya tidak ada bisnis yang tak pernah rugi, kan? Memangnya kamu mau dihujat, bahkan ditinggalkannya kalau sekali saja bisnismu tak mencetak laba? Belum lagi bila kamu harus berhadapan dengan tuduhan-tuduhan darinya. Seperti kamu bermaksud menipunya sehingga nama baikmu tercemar dan semua orang ikut tidak Kamu tidak memaksanyailustrasi pembicaraan serius PlavalagunaSangking berharganya dia bagimu, kamu sampai memaksanya untuk bergabung ke bisnismu. Misalnya karena dia punya banyak dana menganggur yang dapat diinvestasikannya ke caramu yang memaksa itu justru membuatnya tidak nyaman. Bukannya tertarik, dia malah bisa menghindari kamu dan buru-buru menginvestasikan uangnya ke bisnis yang lain dia akhirnya menyerah pada paksaanmu, apakah kamu siap bertanggung jawab jika bisnis tersebut tak berjalan sebaik janjimu? Sampai ke lubang semut pun dia pasti bakal mengejar pertanggungjawabanmu. 5. Tawaranmu bukan sekadar basa-basiilustrasi obrolan serius kamu merasa tidak enak pada teman atau saudaramu yang masih menganggur. Kamu lantas mengajaknya bergabung saja ke bisnismu. Padahal, kamu tahu kalau dia ini sebenarnya pemalas orang malas mana mau diajak berbisnis? Paling dia akan menolak dan kamu terbebas dari rasa bersalah sebab yang terpenting kamu telah menawarinya. Celakanya, karena yang mengajak kamu, dia langsung begini, apa yang hendak kamu lakukan? Bila kamu mencabut tawaranmu, dia pasti kesal padamu. Namun, jika kamu tetap menerimanya, kamu benar-benar sedang menciptakan masalah dalam memang bukan perkara main-main sehingga kamu tak boleh menawarkan kesempatan untuk bergabung pada sembarang orang. Salah memasukkan orang ke bisnismu bisa berdampak buruk terhadap penghidupanmu serta karyawan atau mitramu yang lain. Pastikan targetmu tepat sebelum memutuskan untuk mengajak teman bergabung ke dalam bisnismu, ya! Baca Juga 5 Tips Sopan Menolak Ajakan Bisnis dari Teman, Jangan Kasar! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Tidak hanya berguna untuk networking, berikut ini sejumlah alasan mengapa kamu perlu bergabung dengan komunitas. Tidak hanya berguna untuk networking, berikut ini sejumlah alasan mengapa kamu perlu bergabung dengan komunitas. Agar dapat terus menyesuaikan dengan perubahan lingkungan dan tuntutan zaman, semua orang harus dapat beradaptasi dengan cepat. Untuk itu, kita perlu melakukan pengembangan diri secara terus menerus. Agar dapat mengembangkan diri dengan tepat, ada banyak sarana yang bisa kita akses. Salah satunya adalah komunitas. Dengan bergabung bersama komunitas, kita dapat melakukan pengembangan diri untuk berbagai kebutuhan. Sekarang, yuk cari tahu apa saja manfaat yang dapat kita peroleh jika bergabung dengan komunitas. Pengertian Komunitas Sebelum mengulas manfaat bergabung dengan komunitas, ada baiknya Toppers mengerti terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan komunitas. Secara umum, komunitas adalah beberapa orang yang membentuk kelompok/grup sosial berdasarkan sebuah kesepakatan atau kesamaan dalam bidang tertentu seperti minat, hobi, kesamaan wilayah dsb. Keuntungan Mengikuti Komunitas 1. Akses Luas ke Berbagai Resource Jika kamu bergabung ke sebuah komunitas, kamu dapat menikmati akses yang luas atas berbagai resource yang dapat meningkatkan kualitas diri. Ambil contoh jika kamu adalah seorang pebisnis yang bergabung ke sebuah komunitas pengusaha. Dari komunitas tersebut kamu bisa mengakses begitu banyak hal mulai dari akses pendanaan/permodalan hingga rekanan seperti vendor. 2. Memperkaya Cara Pandang Kurangnya interaksi sosial dapat membuat kita melihat segala sesuatu dari satu perspektif saja. Oleh karenanya, terkadang kita kesulitan mendapatkan ide-ide segar untuk mengembangkan diri. Dengan mengikuti komunitas, kamu akan berkesempatan untuk menemui perspektif lain dari anggota komunitas yang dapat memperkaya cara pandangmu, Toppers. 3. Berkesempatan Menemukan Mentor Di komunitas kamu juga berkesempatan mendapatkan mentor atau ahli yang dapat mengasah skill-mu menjadi lebih baik lagi. Hal ini dimungkinkan karena hubungan antar personal dapat dibangun lebih rekat di dalam sebuah komunitas. Kesempatan ini tentu saja sulit kamu dapatkan jika kamu hanya bergelut seorang diri saja, Toppers. 4. Keuntungan Finansial Tidak tertutup kemungkinan kamu akan mendapatkan keuntungan finansial. Sebab, bisa jadi ada anggota komunitas yang membutuhkan jasa atas keahlian ataupun produk yang kamu miliki. Terlebih kita akan jauh lebih dipercaya oleh sesama anggota komunitas yang tentu mengenal kita lebih baik dari orang lain. 5. Menambah Semangat Bergabung dengan sebuah komunitas juga dapat menjadi alternatif untuk melepaskan stress, lho Toppers. Sebab, ketika berada di sekitar orang-orang yang mempunyai minat yang sama, kita tentu akan lebih semangat karena merasa tidak sendirian. Kita juga bisa bebas membahas hal-hal yang menjadi minat kita dengan sesama anggota komunitas, bahkan berbagi kesulitan mengenai berbagai hal yang selama ini kita hadapi. PUNYA KOMUNITAS yang berkaitan dengan home living DAN INGIN KOMUNITASMU MENDAPATKAN KEUNTUNGAN DARI TOKOPEDIA? DAFTARKAN KOMUNITASMU DI SINI SEKARANG JUGA Cara Menemukan Komunitas yang Tepat Jika kamu tertarik untuk menjadi anggota sebuah komunitas, langkah selanjutnya tentu saja mencari komunitas yang tepat untuk kamu ikuti. Namun, kamu tidak boleh sembarangan memilih komunitas untuk diikuti, Toppers. Cobalah untuk memilih satu atau dua komunitas yang benar-benar bermanfaat untuk kamu ikuti. Namun, bagaimana caranya menemukan komunitas tersebut. Nah, ada berbagai cara yang bisa kita lakukan. Pertama, kita dapat meminta rekomendasi teman atau kenalan yang sudah bergabung dengan sebuah komunitas. Kamu dapat menggali informasi terlebih dahulu mengenai sebuah komunitas tanpa harus bergabung. Kamu juga dapat mengikuti komunitas yang sudah memiliki reputasi dan dikenal oleh banyak orang. Pastikan juga anggota komunitas tersebut merupakan orang-orang yang memiliki kecenderungan minat yang sama dengan dirimu. Nah, Toppers, itulah keuntungan menjadi anggota komunitas dan hal-hal yang perlu kamu ketahui dari sebuah komunitas. Semoga kamu dapat menemukan komunitas yang benar-benar bermanfaat positif untuk pengembangan dirimu. Ingin beli barang yang dijamin ori? Cek di sini!

mengajak teman yang belum mendapatkan kelompok untuk ikut bergabung